Rabu, 04 April 2012

Romansa Sang Pengendara II

Betapa bangga aku dengan mu, Dik. Kau tak pernah memaki kemacetan. Menurutmu di situlah waktu yang lama untuk kita selingkuh.

Senin, 02 April 2012

Romansa Sang Pengendara

Tahu kah kau dik, betapa bahagia nya aku pada lubang jalan Jakarta. Setiap lubang itu ada, kau akan dekap erat tubuhku lalu kita akan berdoa...

Jumat, 30 September 2011

Ibu

Aku dengar gaduh dari kamar ibu
juga nafas melengkuh bagai kuda pacu
Tadi sore ibu memang menjamu tamu, laki-laki bercelana abu-abu
Aku tutup buku keluar pintu, rasanya ingin tahu

Kamar ibu ditutup rapat, siapa pun tak dapat melihat
Aku cari celah tak juga dapat karena gelap begitu pekat
Aku mengumpat, "Dasar Bejat!". Laki-laki itu niat ku sikat
Aku terpaksa manjat.
Belum sempat melihat aku langsung meloncat
Karena ibu menjerit hebat

Aku berlari cepat. "Gawat, aku bisa kualat!"
Ku kira ibu bakalan menghujat.
Tapi kulihat wajah ibu begitu pucat
Ternyata laki-lakinya sedang sekarat
Ibu minta dia segera dirawat
Tapi Dokter bilang sudah wafat karena kebanyakan obat kuat

Seminggu ibu hanya terpaku
Masih terbayang laki-laki itu
Sabar ku tunggu, akhirnya Ibu berkata padaku, sendu
"Kau harus tahu, dia bapak mu yang sudah punya istri baru"
kini Aku terpaku