Entah sudah gelas keberapa diselesaikan
Kakinya serasa di gumpalan awan
Tubuhnya lebur berjatuhan bagai hujan
Meresap ke dalam tanah.
Tanah pilihan dari guguran kelopak bunga
Sekarang ia bukan lagi tubuh-tubuh pesanan segala norma
Sebab ia sudah lebih jauh mengembara
Melewati pohon-pohon pustaka
Melewati lautan kata-kata
Membawa rampasan senjata dari para cendikia
Gelas berkeliling tetap tertib
Kering sekali teguk, cepat sekali
Rasanya sudah lama ramai merajalela
Sepi tak kuasa, ia bunuh membabi buta
Dikubur lalu ditabur oleh mulutnya yang enggan diam
Ia sudah ciptakan irama sendiri
Irama abadi hingga gelas terakhir.
Sabtu, 06 November 2010
Sang Pendosa
Aku adalah pilihan dari malam yang paling malam
Malam paling gelap dan pekat, tempat para roh-roh jahat bersemayam.
Malam tempat para pendosa menunggu sebelum mendapat siksa
Malam dengan udara dari gas beracun
Malam dengan tanah dari api
Malam dengan laut dari lelehan lava
Tidak ada yang berani singgah apalagi menetap .
Cuma aku berdua bersama kesunyian…
Apa aku sang pendosa? Hingga harus di sini?
Ah, aku nikmati saja gelap dari yang paling gelap
Sampai aku ciptakan cahaya untuk melawan
Cahaya untuk berontak pada batasan
Mungkin aku memang sang pendosa…
Malam paling gelap dan pekat, tempat para roh-roh jahat bersemayam.
Malam tempat para pendosa menunggu sebelum mendapat siksa
Malam dengan udara dari gas beracun
Malam dengan tanah dari api
Malam dengan laut dari lelehan lava
Tidak ada yang berani singgah apalagi menetap .
Cuma aku berdua bersama kesunyian…
Apa aku sang pendosa? Hingga harus di sini?
Ah, aku nikmati saja gelap dari yang paling gelap
Sampai aku ciptakan cahaya untuk melawan
Cahaya untuk berontak pada batasan
Mungkin aku memang sang pendosa…
Tubuh
Kaget! Aku terbangun. Tubuh ku hilang!
Kepala masih berat, karena pulang pagi, sempoyongan sisa alkohol.
Minggat kemana dia? !
Kok berani-beraninya pergi tidak izin?!
Memangnya yang berhak atas tubuh itu siapa??
Gerutu terus terlontar bagai kembang api tahun baru.
Jangan-jangan tubuh lagi protes?
Protes karena aku terus pulang pagi .
Cuma sedikit istirahat, tapi banyak rokok dan kopi.
Atau jangan-jangan tubuh marah karena makan cuma pakai tempe dan tahu.
Padahal sebagai penyair banyak meras pikiran.
Harusnya aku butuh vitamin otak juga makanan syarat gizi
Aku malas mencari. Terserah
Tapi bagaimana kalau dia tidak pulang??
Terpaksa aku keliling ke tempat yang pernah aku sambangi
Dari hotel bintang lima sampai kamar kost
Dari pinggir jalan sampai taman mesum
Dari rumah mantan sampai selingkuhan.
Nihil! Terpaksa pulang.
Di meja kerja ada pesan terhampar
Hurufnya kapital, ditulis pakai tinta hitam
Maaf aku pergi. Aku cuma mau jadi tubuh bebas. Tubuh yang tidak dipenjara.
Tubuh yang bisa lakukan apa saja. Tubuh yang bisa pergi kemana saja… Semoga dimaafkan…
Selamat tinggal…
tubuh
Kepala masih berat, karena pulang pagi, sempoyongan sisa alkohol.
Minggat kemana dia? !
Kok berani-beraninya pergi tidak izin?!
Memangnya yang berhak atas tubuh itu siapa??
Gerutu terus terlontar bagai kembang api tahun baru.
Jangan-jangan tubuh lagi protes?
Protes karena aku terus pulang pagi .
Cuma sedikit istirahat, tapi banyak rokok dan kopi.
Atau jangan-jangan tubuh marah karena makan cuma pakai tempe dan tahu.
Padahal sebagai penyair banyak meras pikiran.
Harusnya aku butuh vitamin otak juga makanan syarat gizi
Aku malas mencari. Terserah
Tapi bagaimana kalau dia tidak pulang??
Terpaksa aku keliling ke tempat yang pernah aku sambangi
Dari hotel bintang lima sampai kamar kost
Dari pinggir jalan sampai taman mesum
Dari rumah mantan sampai selingkuhan.
Nihil! Terpaksa pulang.
Di meja kerja ada pesan terhampar
Hurufnya kapital, ditulis pakai tinta hitam
Maaf aku pergi. Aku cuma mau jadi tubuh bebas. Tubuh yang tidak dipenjara.
Tubuh yang bisa lakukan apa saja. Tubuh yang bisa pergi kemana saja… Semoga dimaafkan…
Selamat tinggal…
tubuh
Sehabis Pesta
Sehabis pesta
Sunyi bagai raja di singgasana kuasa
detak jam tak mampu melawan, hanya terdengar lemah
Tubuh-tubuh tertidur lelap memeluk mimpinya
botol-botol bir bergelimpang sisa kemeriahan
Sehabis pesta
Tak ada lagi musik berdentam juga hentakan kaki
Tak ada lagi peluk cium pasangan selingkuh di lantai dansa
Tak ada lagi wanita dengan make up mahal berjalan pulang sempoyongan
Tak ada lagi Pria tampan jatuh tersungkur karena kebanyakan alkohol
Sehabis pesta
Ranjang tidur kusut dan selimut menggumpal tak beraturan
Sisi ranjang jadi tempat favorit menyelipkan celana dalam
Bawah ranjang jadi tempat membuang tissue dan kondom. Atau tempat menaruh sepatu pasangan selingkuh
Sehabis pesta
Tidak ada cinta. Harus dibuang ke tempat sampah atau ke dalam selokan.
Atau cinta harus dibunuh
Ingatan adalah perbuatan buruk dan harus dikebiri
Sedangkan lupa diangkat ke tempat yang mulia lalu menjadi agung,
Sehabis pesta
Saling kenal sudah selesai.
Semua sepakat tidak boleh panggil nama
Tidak kenal jadi permainan yang disepakati
Sehabis pesta
Masing-masing kembali kerja
Semua merasa tidak pernah terjadi apa-apa
Karena semua berada di kantor yang sama.
Sunyi bagai raja di singgasana kuasa
detak jam tak mampu melawan, hanya terdengar lemah
Tubuh-tubuh tertidur lelap memeluk mimpinya
botol-botol bir bergelimpang sisa kemeriahan
Sehabis pesta
Tak ada lagi musik berdentam juga hentakan kaki
Tak ada lagi peluk cium pasangan selingkuh di lantai dansa
Tak ada lagi wanita dengan make up mahal berjalan pulang sempoyongan
Tak ada lagi Pria tampan jatuh tersungkur karena kebanyakan alkohol
Sehabis pesta
Ranjang tidur kusut dan selimut menggumpal tak beraturan
Sisi ranjang jadi tempat favorit menyelipkan celana dalam
Bawah ranjang jadi tempat membuang tissue dan kondom. Atau tempat menaruh sepatu pasangan selingkuh
Sehabis pesta
Tidak ada cinta. Harus dibuang ke tempat sampah atau ke dalam selokan.
Atau cinta harus dibunuh
Ingatan adalah perbuatan buruk dan harus dikebiri
Sedangkan lupa diangkat ke tempat yang mulia lalu menjadi agung,
Sehabis pesta
Saling kenal sudah selesai.
Semua sepakat tidak boleh panggil nama
Tidak kenal jadi permainan yang disepakati
Sehabis pesta
Masing-masing kembali kerja
Semua merasa tidak pernah terjadi apa-apa
Karena semua berada di kantor yang sama.
Langganan:
Postingan (Atom)