Jumat, 08 Oktober 2010

Telepon

“Telephon aku sesampainya kau di kota kembang”. Begitu ujarmu saat aku mengantarmu pergi. Ya, aku masih ingat kata-kata manis itu. Kata-kata yang penuh harapan, kata-kata yang sepertinya sedikit memaksa agar ku menyusulmu kesana. Kini 5 tahun sejak kepergian mu, aku tak juga pernah menyusulmu. Entah sudah berapa puluh sms, telephone yang kamu kirimkan ke aku, namun tak pernah satu kali pun aku membalas atau menerimanya… Mungkin kamu marah, atau mungkin kamu telah mengangapku berdusta. Maafkan aku, maafkan kalau sampai detik ini pun aku tak juga pernah mau mengunjungimu. Bukannya aku telah melupakanmu. Hanya satu alasanku. Aku ingin menikmati kerinduan akan dirimu. Kerinduan yang begitu menggairahkan.. Dekapan yang hanya angan-angan. Kecupan yang hanya sebuah bayang. Aku tak ingin semuanya menghilang. Biarlah ku nikmati jarak antara kita, biar tetap ku dekap rindu ini…

Seperti biasa, telephone berdering jam 4 pagi. Aku tersentak dari tidurku. Hampir saja tangan ini menggenggam cepat telephone itu.. Fuh, untungnya aku masih ingat kenikmatan rindu itu. Aku sangat yakin kalau dering telephon itu adalah dari dirimu. Maafkan sayang, aku masih ingin menikmati kerinduan ini.. Baru saja aku bergumam, tiba-tiba saja telephone itu pun tak lagi berdering. Aku menghela nafas lega.. Satu menit aku terdiam dan bertanya-tanya, akankah kamu mengerti bahwa rindu yang ada dalam diri ini begitu indahnya?? Semoga kamu memaafkan aku..

Baru saja ingin ku baringkan tubuh ini, telephone itu kembali berdering.. kali ini perasaan ku untuk mengangkatnya begitu kuat. “jangan.. jangan.. aku tak ingin kehilangn rindu akan diri mu.. jangan…”. Kalau aku mengangkatnya, berarti aku akan mendengar suara mu dan itu menghilangkan rasa indah rinduku. Tubuhku bergejolak kuat, pertentangan begitu hebatnya. Tangan ku gemetar… Hingga aku pun tak kuat dan menyerah kalah. Tangan ini mulai mengangkat gagang telephone itu… Benar saja, terdengar suara wanita yang sangat lembut… Wanita itu berkata, sayang, maaf kan aku.. aku tak lagi bisa mencintaimu… telephone itu sekejab terputus.. Aku hanya terdiam..

Tidak ada komentar: