Seperti biasa, telephone berdering jam 4 pagi. Aku tersentak dari tidurku. Hampir saja tangan ini menggenggam cepat telephone itu.. Fuh, untungnya aku masih ingat kenikmatan rindu itu. Aku sangat yakin kalau dering telephon itu adalah dari dirimu. Maafkan sayang, aku masih ingin menikmati kerinduan ini.. Baru saja aku bergumam, tiba-tiba saja telephone itu pun tak lagi berdering. Aku menghela nafas lega.. Satu menit aku terdiam dan bertanya-tanya, akankah kamu mengerti bahwa rindu yang ada dalam diri ini begitu indahnya?? Semoga kamu memaafkan aku..
Baru saja ingin ku baringkan tubuh ini, telephone itu kembali berdering.. kali ini perasaan ku untuk mengangkatnya begitu kuat. “jangan.. jangan.. aku tak ingin kehilangn rindu akan diri mu.. jangan…”. Kalau aku mengangkatnya, berarti aku akan mendengar suara mu dan itu menghilangkan rasa indah rinduku. Tubuhku bergejolak kuat, pertentangan begitu hebatnya. Tangan ku gemetar… Hingga aku pun tak kuat dan menyerah kalah. Tangan ini mulai mengangkat gagang telephone itu… Benar saja, terdengar suara wanita yang sangat lembut… Wanita itu berkata, sayang, maaf kan aku.. aku tak lagi bisa mencintaimu… telephone itu sekejab terputus.. Aku hanya terdiam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar